Resistor
Pengertian Resistor
Sumber : http://komponenelektronika.biz/fungsi-resistor.html
Hukum Ohm
Resistor adalah komponen elektronika yang didisain memiliki dua kutub yang nantinya digunakan untuk menahan, mengurangi, membagi arus listrik apabila dialiri tegangan listrik antara kedua kutub. Resistor terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai resistansi / tahanan dalam bentuk ohm tertentu tergantung perancangnya
Bentuk resistorpun bermacam macam yang paling umung dipasaran yang bulat panjang ada lingkaran warna. nilai warna lingkaran itu menunjukan nilai hambatan
karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya yang bisa dilewati
karakteristik resistor lainya adalah koefisien suhu ,noise(derau),(induktansi khusus resitor yang menggunakan kawat/lilitan).
Berikut fungsi Resistor
- Resistor sebagai penghambat arus listrikListrik memiliki kecepatan bergerak semakin kecil resistansi semakin cepat bergerak.
- Resistor sebagai pembatas arus listrikSetiap resistor memiliki kapasitas daya yang dapat di lewati sehingga terbataslah arus yang melewati resistor tersebut.
- Resistor sebagai pembagi teganganCara kerjanya membatasi arus yang melewati resistor tersebut sehingga terjadi perbedaan tegangan.
- Resistor sebagai penurun teganganCara kerjanya membatasi arus yang melewati resistor tersebut sehingga terjadi perbedaan tegangan.
Jenis Jenis
- Resistor Tetap
Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalah sebagai Biasanya Sebagai penurun Tegangan. Jenis dari fixed resistor adalah :
- Resistor Kawat
Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.
- Resistor Batang Karbon (Arang) Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
- Resistor Keramik Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
- Resistor Film Karbon Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
- Resistor Film Metal Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.
- SIP Resistor merupakan gabungan beberapa resistor

- Zero Ohm Jumper Wire merupakan resistor dengan resistor 0 ohm sesuai namanya digunakan untuk jumper
- Resistor yang dapat diubah maupun berubah
Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah : - Potensiometer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika. Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera huruf “B” maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan jika tertera huruf “A” maka potensiometer tersebut bersifat linier.
- Trimpot Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.
- NTC dan PTC NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.
- LDR LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya pada lampu taman.
Sumber : http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-resistor.html
Dalam pembuatan rangkaian elektronika ada saja kekurangan atau kelebihan resistansi maka di butuhkan lah pengurang resistanansi atau penambah menggunakan rumus berikut :
Rumus Resistor Seri
Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Karena kami tidak tahu anda memakai berapa resistor maka kami menggunakan ke-n maksud nya unlimited bisa ditambah ,dikurangi sesuka anda.
Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor
Seorang siswa ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai resistor yang diperlukannya adalah 4 Kilo Ohm, tetapi Engineer tidak dapat menemukan Resistor dengan nilai 4 Kilo Ohm di pasaran sehingga dia harus menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :
- Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :
- 1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Kilo Ohm
- 1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
- Rtotal = R1 + R2
- 3,900 + 100 = 4,000 atau sama dengan 4 Kilo Ohm.
- Atau
- 4 buah Resistor dengan nilai 1 Kilo Ohm
- Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
- 1 KOhm + 1 KOhm + 1 KOhm + 1 KOhm = 4 Kilo Ohm
Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.
Rumus dari Rangkaian Pararel Resistor adalah :
Karena kami tidak tahu anda memakai berapa resistor maka kami menggunakan ke-n maksud nya unlimited bisa ditambah ,dikurangi sesuka anda.
Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor
Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
- R1 = 100 Ohm
- R2 = 300 Ohm
- R3 = 100 Ohm
Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?
Penyelesaiannya :
- 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
- 1/Rtotal = 1/100 + 1/300 + 1/100
- 1/Rtotal = 3/300 + 1/300 + 3/300
- 1/Rtotal = 7/300 + 1/300 + 3/300
- 1/Rtotal = 7 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
- Rtotal = 300/7
- Rtotal = 42,86 ohm
Jadi Nilai Hambatan Resistor penggabungan untuk ketiga Resistor tersebut adalah 42,86 Ohm.
- Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.
- Pada Kondisi tertentu, kita juga dapat menggunakan Rangkaian Gabungan antara Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Resistor.
Pengertian Hukum Ohm merupakan sebuah teori yang membahas mengenai hubungan antara Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Hambatan listrik dalam sirkuit (Ohm). 1 Ohm adalah hambatan listrik yang menyebabkan perbedaan satu volt saat arus sebasar 1 Ampere mengalir.
- Bunyi hukum Ohm:"Kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan".Rumus Hukum Ohm:
Lambang dari hambatan adalah R, lambang dari Arus adalah I, dan lambang dari tegangan adalah V. Berdasarkan hukum Ohm diatas maka bisa diambil rumus sebagai berikut ini; - Keterangan:
- I = Besar arus yang mengalir pada penghantar => dengan satuan Volt
- V = Besar tegangan pada penghantar => dengan satuan Volt
-
Berdasarkan patokan rumus diatas maka kita bisa mencari Nilai I, V, dan R pada suatu rangkaian listrik. Untuk mencari R, caranya cukup dengan menggunakan logika berdasarkan rumus diatas.Misal jika 5=10/2, maka 10=5X2 dan 2=10/5. Berdasarkan logika tersebut untuk mencari V rumusnya adalah V=I X R sedangkan untuk mencari nilai R digunakan rumus R=V/I.
- Hukum Kirchoff 1 dan 2 Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik.
- Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff 1 disebut hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff 2 disebut hukum loop.
- Hukum Kirchoff 1Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff.
- Bunyi Hukum kirchoff 1:“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Rumus Hukum Kirchoff 1:
- Bunyi Hukum Kirchoff 1 di atas, Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan :Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut:
Hukum Kirchoff 2 Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, setelah yang diatas dijelaskan tentang hukum beliau yang ke 1. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
- Perhatikan gambar berikut!
- Bunyi Hukum Kirchoff 2: "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol". Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.
Sumber : http://www.berpendidikan.com/2015/10/rumus-dan-bunyi-hukum-ohm-dan-hukum-kirchoff-1-dan-2.html

















Komentar
Posting Komentar